Perikanan Laut Timur Dikembangkan Untuk Kebahagiaan Masyarakat

[Korea Selatan] – East Sea Fisheries Research Institute/ESFRI (Institut Riset Perikanan Laut Timur) merupakan departemen riset di bawah National Institute of Fisheries Science (NIFS) South Korea atau Institut Nasional Ilmu Perikanan Korea Selatan. Lembaga ini memiliki visi mengembangkan perikanan Laut Timur untuk kebahagiaan masyarakat, khususnya Korea Selatan. Ini terungkap ketika kunjungan lapangan peserta Program Pelatihan Guru ke Luar Negeri di ESFRI, Jumat (15/3).

“ESFRI merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan. ESFRI menempatkan penelitiannya berfokus pada mengelola dan memulihkan sumber daya perikanan, mengembangkan teknologi perikanan ramah lingkungan dan hemat energi, menyusun strategi untuk menanggapi pemanasan global, merevitalisasi spesialisasi Laut Timur,” ujar Joon Kim, Peneliti di GWNU, saat mendampingi para peserta pelatihan di ESFRI.

Bidang penelitian yang dilakukan ESFRI, kata Joon Kim, diantaranya akuakultur komersial Pollak, projek pemulihan cumi-cumi, restorasi gurita raksasa laut timur, peningkatan kinerja kapal penangkap ikan pantai laut timur, pemantauan lingkungan laut timur untuk merespons perubahan Iklim, dan pemantauan lingkungan laut dan air pasang.

“GWNU telah bekerja sama dengan ESFRI dalam bidang penelitian. Mahasiswa perikanan GWNU telah banyak melakukan penelitian di ESFRI. ESFRI menyediakan fasilitas riset bagi peneliti, dan mahasiswa membagi hasil penelitian ke ESFRI untuk menjadi referensi tambahan,” jelas Joon Kim.

Sementara itu, Ranti Heri Risma Wati Guru SMKN 5 Jember yang juga peserta pelatihan guru, mengatakan sangat tertarik dengan sarana dan prasarana laboratorium riset ESFRI, seperti bak induk Pollack dan laboratorium pakan alami. “Peralatan laboratorium di ESFRI sangat modern. Di sekolah kami hanya memiliki masih hatchery ikan hias dan lele. Saya tertarik budidaya pakan alami dengan menggunakan wadah tepat guna seperti yang ada di marine center GWNU. Ketika pulang ke Indonesia setelah pelatihan ini, saya akan berbagi pengalaman kepada para guru perikanan lain,” ucapnya.   

Sebagai informasi, kunjungan ke ESFRI diikuti oleh 20 orang guru kemaritiman Indonesia dan 3 orang Widyaiswara Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPPPTK KPTK) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.*** (Al Azhar, Gangneung-Korea Selatan).

 

Galeri Foto